Media Baru : Pengguna Gadget dan Internet


Internet Sehat

Hai Guys!

Kira-kira apa yang sedang anda lakukan saat ini? Kalau boleh menebak dan mengira pasti tidak sedang berada jauh dari benda yang fenomenal yang disebut “gadget”. Entah itu sedang sibuk berchatting ria dengan teman-teman dunia maya, bermain game online, browsing, dan lain-lain. Intinya kita merasa tidak bisa terlepas dari benda satu tersebut, iya kan?


Dari bangun tidur hingga tidur lagi pun kita seakan selalu terpusat pada benda hasil perkembangan teknologi komunikasi itu. Alhasil karena terlalu sibuk dalam dunia maya bisa jadi atau malah sudah terbukti kita cenderung menjadi tidak peka akan lingkungan sekitar kita. Jika sudah seperti itu sangat dikhawatirkan justru kehidupan kita yang nyata lah yang terlupakan sebab kita menjadi kurang bisa berinteraksi di dunia nyata. Hiii, Jangan sampai ya.

Kita akui dunia ini seakan tidak bisa dipisahkan dari informasi. kita akan terus-menerus mencari informasi untuk memenuhi kebutuhan kita. Kebutuhan informasi inilah yang membuat teknologi semakin dikembangkan oleh orang-orang jaman dulu. Mereka secara terus-menerus dan berulang-ulang melakukan pembaharuan teknologi komunikasi mulai dari bentuk, sistem, maupun fungsinya. Sehingga menjadi teknologi yang kita kenal dan bisa kita nikmati seperti saat ini yang kita sebut sebagai media baru/ new media.

Media baru Menurut McQuail (Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone, 2006 : 56) mempunyai karakteristik, desentralisasi pada saluran untuk pendistribusian pesan, Peningkatan kapasitas informasi dalam sebuah pesan, kemungkinan untuk khalayak untuk ikut dalam proses komunikasi itu sendiri (interaktif), peningkatan fleksibilitas bentuk pesan, dan konten melalui digitalisasi pesan.

Dari definisi McQuail tersebut menjelaskan bahwa saat ini orang tidak hanya menerima pesan tetapi juga orang dapat menjadi sumber dan memproduksi pesan sendiri, atau biasa disebut citizen journalism. Namun, dengan munculnya media baru pesan diproduksi dengan sangat mudah sehingga menyebabkan ledakan informasi yang dapat menyebabkan kredibilitas dari informasi-informasi tersebut menjadi berkurang saking banyaknya sumber informasi. Dulu, pengiriman pesan sangat terbatas pada ruang dan waktu, serta informasi yang bisa dimasukkan dalam pesan itu sendiri sangat terbatas. Namun saat ini, dengan satelit, kabel, dan komputer, kita dapat secara mudah mengirim suatu pesan tanpa ada batasan sebanyak apa atau bahkan dalam bentuk apa pesan yang ingin dikirim. Teknologi memungkinkan bentuk komunikasi baru, khalayak yang tadinya hanya secara pasif menerima pesan, sekarang bisa dengan aktif menanggapi pesan tersebut secara langsung, dengan ini, bentuk komunikasi baru lahir, yaitu komunikasi interaktif. Sekarang pesan memiliki bentuk yang fleksibel, yang berarti  dapat dipindahkan dari suatu medium ke medium lain. Contohnya adalah soft-copy dapat diprint sehingga berubah bentuk menjadi hard-copy. Negroponte (1995) (Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone, 2006 : 56) menganggap bahwa fungsi inilah yang paling fundamental dan penting.

Nah salah satu contoh dari bentuk media baru yaitu “gadget”. Mendengar tentang gadget tidak afdol juga rasanya jika tidak membahas mengenai internet. Kehadiran gadget sendiri tidak terlepas dari internet. Kemunculan Internet ini membuat perkembangan teknologi menjadi semakin pesat. Membuat perusahaan produksi smartphone pun saling bersaing untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat akan teknologi komunikasi dalam halnya internet. Media baru seperti internet ini telah membuat kita berevolusi bukan hanya alat komunikasnya saja melainkan cara kita mencari informasi dan menerima informasi, maupun berkomunikasi dengan individu lainnya pun menjadi ikut berubah.

Internet sendiri merupakan teknologi baru yang muncul pada abad 19 dan mulai berkembang pada abad 20. Internet berkembang sangat pesat yang hingga saat keberadaannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. keberadaannya mempunyai pengaruh besar atas ilmu dan pandangan dunia, karena internet memiliki kemudahan pada akses dalam mendapatkan informasi secara global. Internet memiliki fungsi sebagai jaringan global untuk berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lainnya di belahan dunia. Internet juga memiliki fungsi sebagai jaringan penyedia informasi yang tidak ada batasannya. Saat ini di era global dalam mengakses internet sudah menjadi sebuah kebiasaan atau rutinitas kebanyakan masyarakat karena dapat dengan mudah diakses dan dinikmati oleh siapapun baik tua, muda, anak-anak, PNS, mahasiswa, pedagang, dan lain-lain. Jika dulu hanya dilengkapi dengan komputer atau laptop saja, tetapi kini internet dapat diakses melalui handphone/gadget dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler.

Bahkan orang-orang kini rela menghabiskan uangnya dengan nominal cukup besar agar dapat mengakses internet dengan pembelian kuota atau kalau anda beruntung syukur-syukur bisa dapat menikmati layanan wifi gratis yang sudah menjamur diberbagai tempat-tempat umum seperti rumah makan, tempat pendidikan, dan lain-lain yang sengaja disediakan oleh pemilik agar menarik minat pengunjung untuk datang membeli. So guys, meskipun gratis jangan hanya duduk-duduk doang ya, usahakan membeli juga!

Mudahnya akses segala informasi dari belahan dunia memberikan perubahan pada perilaku maupun kehidupan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat Indonesia yang mana kita tahu sebagai salah satu pengguna terbesar internet. Dilansir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Menurut Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India. Lalu, Indonesia menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya di bawah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris.
Menurut kalian apakah posisi Indonesia yang menempati 5 besar pengguna Jejaring sosial di seluruh dunia ini membanggakan? Tentu tidak! Kenapa begitu? Jadi begini...

Karena data di atas tersebut hanya menunjukkan pengguna di Indonesia kebanyakan hanya menjadi konsumen belaka. Tentu generasi muda bangsa kita harus amat menyayangkan hal ini sebab perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan untuk sekedar update status atau juga saling berkomentar atau foto yang diunggah ke Facebook, Twitter, dan Instagram. Seharusnya, perkembangan teknologi komunikasi internet ini dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nanti kedepannya Indonesia tidak hanya menjadi pengguna dari penemuan-penemuan yang berasal dari negara lain tetapi juga dapat bersaing dengan negara lainnya dalam menciptakan penemuan teknologi komunikasi baru.

So guys, ditunggu ya karya-karya terbaik kalian dan gunakanlah teknologi komunikasi khususnya internet dengan bijak agar tidak membuat diri kita sendiri maupun orang lain rugi karena terseret arus informasi.

Referensi :

Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone. 2006,  Handbook of New Media : Social Shaping and Social Consquences of ITCs, Sage Publication Ltd. London. Chapter  2  :  “Creating Community  with Media : History, Theories and Scientific Investigations.

https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-internet-di-indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker diakses Jumat, 17 Maret 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Edukasi Tentang Penggunaan Game Online Bagi Anak-anak Itu Perlu

Media Sosial Instagram Sebagai Forms of Expression